
Inilah 5 Cara Berkomunikasi dengan Anak yang Wajib Diketahui
Anda sebagai orangtua tentu kerap menghadapi kondisi dimana anak mudah tantrum, sering uring-uringan, marah dan merasa kesal sendiri. Ternyata salah satu faktor mengapa anak bertingkah layaknya kesulitan mengekspresikan diri adalah kurangnya …
Anda sebagai orangtua tentu kerap menghadapi kondisi dimana anak mudah tantrum, sering uring-uringan, marah dan merasa kesal sendiri. Ternyata salah satu faktor mengapa anak bertingkah layaknya kesulitan mengekspresikan diri adalah kurangnya komunikasi yang baik antara Anda, pasangan, serta si buah hati. Itulah mengapa cara berkomunikasi dengan anak wajib untuk dipelajari.
Orangtua sudah sepantasnya menjadi contoh bagi anak-anaknya, karena itulah Anda perlu untuk mengajarkan anak bagaimana gaya berbicara dan berkomunikasi yang baik. Simak bagaimana membangun komunikasi yang efektif dengan anak-anak berikut ini.
- Mengucapkan Kata Maaf
Mengucapkan kata ajaib seperti terima kasih, tolong dan juga maaf merupakan salah satu cara berkomunikasi efektif yang harus diterapkan oleh para orangtua.
Biasakan untuk mengucapkan kata maaf ketika melakukan suatu hal yang salah, misalnya seperti “Maafkan Ibu ya, tadi sudah marah-marah”, dan lain sebagainya. Karena tak jarang orangtua yang lupa untuk mengatakan permintaan maaf kepada anak.
- Berikan Perhatian untuk Anak
Setelah mereka menyelesaikan suatu kegiatan atau baru pulang ke rumah seusai sekolah, tanyakan kepada anak bagaimana mereka menjalani hari. “Ada hal menarik apa yang terjadi hari ini?” dan pertanyaan-pertanyaan serupa lainnya. Tunjukkan bahwa Anda peduli, perhatian dan selalu ingin tahu tentang mereka.
- Tanyakan Hal Favorit Anak
Selain menanyakan bagaimana hari mereka, cara berkomunikasi dengan anak yang efektif selanjutnya adalah dengan mengajukan pertanyaan seputar hal-hal favorit mereka. Misalnya permainan, kartun, buku, atau hal-hal lainnya. Dengarkan dengan seksama ketika mereka berbicara, tunjukkan rasa ketertarikan dan penasaran atas apapun yang mereka ceritakan.
- Berbicara dengan Cara yang Positif
Banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa berbicara dengan anak memakai intonasi yang tinggi maupun dengan kata-kata negatif seperti “jangan” atau “tidak boleh”, dapat membuat anak merasa tidak percaya diri dan takut.
Sebaliknya, ubah kata-kata tersebut menjadi kalimat yang lebih positif. Misalnya daripada mengucapkan “Tidak boleh makan permen! Makan nasi dulu!”, akan jauh lebih baik jika diganti dengan “Iya, boleh makan permen kok tapi nanti setelah makan nasi, ya”.
- Mengungkapkan Apresiasi
Ketika anak berhasil mencapai suatu hal yang diinginkannya atau pencapaian lain sekecil apapun itu, selalu tunjukkan apresiasi kepadanya dengan memberikan ucapan selamat, terima kasih telah berjuang, dan ungkapan kebanggaan lainnya.
Orangtua Perlu Memperkuat Bonding dengan Anak
Tak menutup kemungkinan anak yang sulit mendengarkan orangtuanya disebabkan karena kurangnya kedekatan emosional atau bonding dengan orangtua. Jika sudah begitu, tentu saja hal ini dapat menjadi penghambat komunikasi efektif antara orangtua dan anak.
Karena itu cobalah untuk meluangkan lebih banyak waktu dengan anak, kesampingkan ego Anda dan temani dia melakukan kegiatan. Hal ini dapat membantu proses komunikasi efektif berjalan dengan lancar, anak akan merasa lebih nyaman serta mau menuruti perkataan orangtua.
Demikianlah cara berkomunikasi dengan anak yang wajib diketahui para orangtua. Bagaimana? Rupanya komunikasi merupakan cara terbaik untuk membentuk keluarga yang harmonis.